Mungkin ini salah satu cara dakwah dan jalan menarik bukan islam dalam mendengar bacaan quran. Ianya suatu revolusi. Tapi, apakah di bolehkan keadah begini?
Kita sedia tahu bahawa bacaan quran boleh di lagukan, tapi dengan iringan musik, itu masih di debatkan. Tapi, jika ia sampai ke level orkestra, adakah ia suatu revolusi dalam dakwah atau suatu perbuatan khianat terhadap agama islam.
Bacaan ini adalah dari surah Al-Hujarat ayat 13.
Ulasan Panas:
Memang ia suatu revolusi tetapi ia boleh mengundang fitnah. Bahaya juga~
1 komentar:
plurasime agama .
Kapanlagi.com - Sebuah karya terbaru akan ditampilkan konduktor Avip Priatna pada gelaran bertajuk The Symphony of My Life di Aula Simfonia Jakarta, 3 Desember mendatang mulai pukul 19.30 Wib. Karya yang diciptakan khusus Fero Aldiansya ini diambil dari kitab suci Al Quran surat Al Hujurat ayat 13. Titah, demikian judul karya tersebut.Karya yang berbeda dari karya orchestra lainnya itu menyatakan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda tapi pada hakekatnya adalah satu keturunan. Dengan perbedaan itu justru diciptakan supaya manusia dapat lebih mengenal dan saling belajar satu sama lain. Konsep pluralisme ini menjadi karya berharga bagi konduktor yang telah berkarir selama 20 tahun tersebut dan bakal dibawakan solis tenor Farman Purnama.
Sedangkan konser sendiri akan dibuka dengan mempersembahkan simfoni nomor 7 karya LV Beethoven dan diakhiri dengan Gloria karya Francis Poulenc. Ketiga karya tersebut akan diiringi tiga kelompok musik, Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singer dan Paduan Suara Unika Parahyangan.
Menurut Avip, mengetengahkan karya yang bersumber dari salah satu surat Al Quran merupakan mimpi yang menjadi nyata selama 20 tahun berkarir sebagai konduktor musik.
Demikian diketahui dalam bincang-bincang dengan media di Palm Court Apartemen, Jakarta, Rabu (30/11). Usai beramah tamah dilanjutkan dengan latihan jelang konser 3 Desember yang akan datang. Hadir pula pada sesi latihan ini, solis tenor Farman Purnama. (kpl/dis/faj)
Posting Komentar